Padang, MaestroInfo—Minggu pagi 13 Maret 2022 itu Tapian Suku Jambak Nan Batujuh Guo, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang diramaikan oleh para ninik mamak dan masyarakat Kanagarian Pauh IX, Kecamatan Kuranji yang tengah menggelar alek tradisional mambukak kapalo banda sekaligus ratik tulak bala, yang diawali dengan mandabih kabau.
Meski hidup di alam modern, namun bagi masyarakat Kanagarian Pauh IX, alam tetap memiliki arti penting bagi kehidupan umat manusia. Mereka meyakini alam menopang berbagai aktifitas kehidupan.
Karena itulah para ninik mamak dan masyarakat Kanagarian Pauh IX tetap menjaga keseimbangan alam, menjaga dan melestarikan alam melalui sebuah tradisi warisan nenek moyang yang disebut sebagai “Mambuka Kapalo Bando” dan “Ratik Tulak Bala”.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Pauh IX Kuranji Suardi Datuk Rajo Bujang, rang tuo, ninik mamak Bajinih di Sembilan Tapian Nagari Pauh IX Kuranji. Juga tampak hadir Ketua Majelis Pertimbangan Adat (MPA) Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX Kuranji, Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM.
Irwan Basir kepada MaestriInfo mengatakan, upacara “Mambuka Kapalo Bando” ini merupakan perpanduan antara nilai-nilai Islam dengan adat Minangkabau.
“Prosesi “Mambuka Kapalo Bando” merupakan perpaduan antara adat dengan Islam. Dengan kata lain, proses “Mambuka Kapalo Bando” merupakan proses adat, namun isinya adalah hukum Islam. Hal ini yang dikatakan dalam petitih Minang Adat Basandi Syarak, Syarak Basansi Kitabullah, Syarak Mangato Adaik Mamakai,” kata Irwan Basir.
Kata Irwan Basir Datuk Rajo Alam, alek ini dilaksanakan apabila akan turun ke sawah sekaligus juga dilaksanakan “Ratik Tulak Bala”.
“Setelah semua anak kemenakan dan perangkat adat berkumpul, barulah diadakan acara mendo’a. Setelah mendo’a, dilakukan pembahasan kapan waktu untuk menanam padi, bagaimana pembagian air, kapan menyemai padi serta penghitugan zakat,” terang Irwan Basir.
Sedangkan “Ratik Tolak Bala” yang dilaksanakan hari itu kata Irwan Basir, merupakan acara prosesi adat Minangkabau yang dilaksanakan dalam rangka bermohon kepada Yang Maha Kuasa agar terlepas dari berbagai bencana.
“Kebiasaan tersebut diselenggarakan oleh para nenek moyang Minangkabau pada masa lalu yang turun temurun dan tetap dilestarikan di Kanagarian Pauh IX, Kecamatan Kuranji,” terang Irwan Basir. (F. Fahlevi)
0 Komentar