Padang, MaestroInfo—Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Padang memang baru akan dimulai tahun 2024 mendatang. Namun “aromanya” sudah mulai berasa dari sekarang. Sebagian masyarakat sudah mulai “mematut-matut” tokoh yang dianggap takah untuk memimpin Kota Padang lima tahun mendatang.
Salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Anduring, Padri Ramli, sepertinya sudah punya impian tentang sosok yang pantas untuk memimpin Kota Padang ke depan.
Dalam bincang-bincang santai di rumahnya di Jalan M. Yunus No 54 Surai Balai, Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, pada Jum'at 22 April 2022, pria yang merupakan pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang periode 2021 - 2026 ini punya beberapa nama tokoh yang dianggapnya takah untuk diberi amanah memimpin Kota Padang lima tahun mendatang.
Menurut suami Meirastuty yang juga aktif di Forum Komunikasi Anak Nagari (F-KAN) Pauh IX ini, salah seorang tokoh yang dianggap takah untuk memimpin Kota Padang lima tahun mendatang adalah Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM.
“Mungkin saja pak Datuk Irwan Basir tak berniat atau berambisi untuk “memburu” ambisi politik, karena selama ini beliau banyak aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, tapi jika masyarakat menumpangkan harapan pada beliau, maka pak Datuk Irwan Basir harus berupaya untuk mempertimbangkannya,” kata ayah empat orang anak ini.
Sementara itu, apakah Irwan Basir, bakal memenuhi keinginan warga untuk ikut bertarung pada Pilwako 2024 nanti? Yang pasti, menurut salah seorang wartawan utama, Novri dalam sebuah tulisanya menyebut, saat ini fakta membuktikan bahwa masyarakat merasa Irwan Basir bagai tampek balinduang kapanehan, tampek bataduah kahujanan.
Menurut Novri, Pembina FKAN Pauh IX Kuranji ini, dikenal sosok yang peduli dan mengayomi anak, kemenakan dan warga. Ia tempat mengadu anak kemenakan dan tempat seiya sekata oleh semua warga. Padahal, Irwan Basir tak pernah berharap dari warga. Ia bukan anggota dewan dipilih warga. Bukan kepala daerah duduk di singana berkat suara warga.
Tak hanya itu, menurut Novri pada tulisanya, ketika membantu warga dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukannya selama ini, Ketua LPM Kota Padang ini tak menggunakan dana APBN atau APBD melalui dana Porkir layaknya anggota dewan. Tak memakai Bansos mengurangi penderitaan warga, layaknya kepala daerah menurunkan bantuan.
Pria yang saat ini merupakan Kabid Linjamsos Dinas Sosial Sumatera Barat ini juga tak pernah menggunakan Baznas dengan memanfaatkan jabatan. Ia menggunakan uang pribadi membantu warga. Datang saat warga sedang kesusahan. Muncul ketika warga ditimpa kemalangan.
Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji ini, figur yang tepat menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Mencari solusi ditengah beragamnya persoalan. Ketenangan dan kesabaran menuntaskan terjadinya kekisruhan.
Bak peribahasa, gunuang timbunan kabuik, lurah timbunan aia, lauik timbunan ombak, gunuang timbunan angin. Sosok pemimpin yang berbesar hati dan berlapang dada. Dan, tetap sabar meski semua permasalahan ditimpakan kepadanya.
Gelar Datuk yang diamanahkan ke pundak Irwan Basir, menjadi harapan warga. Tak kenal lelah dan letih membantu warga. Sapantun dengan fungsi ninikmamak di Minangkabau ; Bapucuak sabana bulek, baurek sabana tunggang, batang gadang tampek basanda, dahannyo tampek bagantuang, ureknyo tampek baselo, daun rimbun tampek balinduang, tampek balinduang kapanehan, tampek bataduah kahujanan.
Artinya Irwan Basir tempat berkeluh kesah bagi warga diterpa masalah. Tempat bertanya, saat tak bisa mencari jalan keluar, ketika diimpit persoalan. Tempat mengadu, saat didera penderitaan. Dan, semuanya itu dilayani Irwan dengan keihlasan tanpa berharap balasan.
Diakui, untuk maju pada Pilwako, harus ada kendaraan dan partai yang melirik. Tapi, itu bukan harga mati. Masih terbuka jalan dan kesempatan. Calon perseorangan dan jalur indenpenden menjadi solusi. Tak begitu susah bagi Irwan Basir, tinggal menuai benih yang disemai. Pasti, warga akan berlapang hati pula membukakan jalan padanya. (Novri/F. Fahlevi)
0 Komentar