Tingwe Menjadi Bagian Gaya Hidup Baru Anak Muda

 

Seorang anak muda sedang melihat-tihat aneka timbau yang dijual di toko “Minang Tabacco”, Jalan Andalas I No 48 Kota Padang.

Naiknya harga jual rokok berbagai merek dan jenis awal tahun 2022, mendorong munculnya tren baru di kalangan anak muda. Tingwe (linting dewe) atau melinting sendiri untuk merokok kini berkembang di kalangan anak muda, termasuk di Kota Padang.

 

Padang, MaestroInfo—Kendati pemerintah Republik Indonesia menaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 12 persen per 17 Desember 2021, yang berdampak pada mahalnya harga jual rokok secara resmi per Sabtu 1 Januari 2022 lalu, namun segmen rokok murah di pasaran mulai pula bermunculan.

Berdasarkan Permenkeu 192/2021, kenaikan harga jual terjadi di seluruh produk hasil tembakau. Produk yang terkena sasaran adalah Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Putih Mesin (SPM), Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF), Sigaret Putih Tangan (SPT), Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF), Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM), Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.

Kebijakan yang diambil pemerintah ini diharapkan dapat mengurangi konsumsi rokok di masyarakat. Pemerintah berharap kebijakan CHT juga dapat mengantisipasi perkembangan produk-produk baru yang beredar.

Ternyata kenaikan tarif cukai itu turut memicu maraknya peredaran rokok murah, sehingga masyarakat cenderung mudah beralih konsumsi ke rokok murah karena banyaknya pilihan.

Menurut Sekretaris Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyatno, banyaknya lapisan pada struktur tarif cukai justru memicu pabrikan untuk bertahan memproduksi rokok murah.

Dikatakannya, kemudian perusahaan memproduksi jenis rokok dengan menurunkan golongannya, itu juga jadi permasalahan selama ini. Perokok dapat berpindah atau beralih ke rokok yang lebih murah.

Semakin mahalnya harga rokok di 2022 terjadi karena kenaikan cukai hasil tembakau. Rata-rata kenaikan cukai untuk produk tembakau adalah 12%, namun untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebesar 4,5%.

Sementara itu tarif minimum harga jual eceran (HJE) rokok elektrik dan hasil pengolahan tembakau lainnya juga dinaikkan.

Seperti diketahui, rokok elektrik terbagi atas tiga kategori, yaitu padat, cair sistem terbuka dan cair sistem tertutup. HJE tertinggi adalah untuk kategori cair dengan sistem tertutup yang dikenakan Rp35.250 per cartridge.


Tingwe Mulai Digemari Anak Muda

Pasca naiknya harga rokok berbagai macam merek dan jenis, belakangan telah pula muncul tren baru di kalangan anak muda. Tingwe (linting dewe) atau melinting sendiri untuk merokok kini berkembang di kalangan anak muda. Bahkan di media sosial, beragam akun mulai mempromosikan merokok tingwe sebagai gaya hidup.

Dari pantauan MaestroInfo, tren tingwe kian berkibar lantaran situasi pandemi membuat sebagian masyarakat kehilangan pendapatan. Saat harga rokok pabrikan kian tidak terjangkau, banyak perokok yang akhirnya memilih tembakau tingwe. Uniknya lagi justru anak muda yang banyak tertarik sama tembakau tingwe.

Tak hanya marak di media sosial, kini di Kota Padang telah pula hadir “Minang Tabacco” di Jalan Andalas I No 48, Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, yang menjual aneka tembakau tingwe dan peralatan lentingnya.

“Dengan mahalnya harga rokok pabrikan, akhirnya banyak anak muda ganti ke tembakau, dengan varian yang sama dengan rokok sebelumya,” kata Aziz, pemilik “Minang Tabacco”, Senin 30 Mei 2022.

Sebenarnya kata Aziz, fenomena beralihnya para perokok ke tembakau tingwe bukanlah hal baru. Peralihan itu berlangsung jauh sebelum pandemi. Pendorongnya ialah terus naiknya harga rokok. Namun demikian, ia membenarkan jika rokok tingwe booming saat pandemi.

“Sekarang tingwe sudah menjadi bagian gaya hidup baru para anak muda. Orang perkotaan, terutama kaum muda, sudah tak sungkan melinting rokok sendiri. Anggapan bahwa tingwe itu rokoknya orang tua atau kampungan, ternyata sudah tak lagi berlaku,” ujar Aziz.

Dikatakan Aziz, di tokonya itu ia menjual berbagai tembakau rokok tingwe aroma filter yang khas 90 persen mirip aslinya, seperti rokok aroma Marlboro Putih, rokok aroma Marlboro Merah, rokok aroma Marlboro Lights, rokok aroma Dji Samsu, rokok aroma Sampoerna Mild.

Selain itu juga ada  rokok aroma filter, seperti rokok aroma Surya 12, rokok aroma Djarum Super, rokok aroma Magnum rokok aroma Dunhill dan lainnya.

“Selain berbagai aroma itu, kita juga menjual tembakau rokok virgin royal premium, tarumartani aroma coffee, kertas paper rokok tembakau mirip rokok aslinya, seperti Marlboro, Surya dan lainnya, cetakan 70mm rokok tembakau kualitas tinggi,” kata Aziz.

Ia mengaku di tokonya itu juga menjual tembakau gayo hijau aceh, tembakau kasturi lombok original, tembakau virginia lombok, tembakau mundi victor shag dan lainnya.  (Febriansyah Fahlevi)

 

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.maestroinfo.id, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred: An Falepi