Fauzi Bahar saat bersilaturahmi dengan pengurus Kuminitas Anak Nagari (KAN) Sumbar. (Foto dok Fadil)
Padang, Maestroinfo--Komitmen yang konsisten terhadap perbaikan moral mayarakat dan pelajar saat DR. H. Fauzi Bahar M.Si menjadi Walikota Padang dua periode (2004 - 2009 dan 2009 - 2014) telah dibuktikannya dan bukan sekedar untuk dikomat kamitkan. Buktinya, banyak program-program keagamaan yang diluncurkan kala itu, seperti Pesantren Ramadhan, wajib jilbab bagi pelajar dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Padang wanita yang beragama muslim, program hafal Asmaul Husna bagi pelajar, wajib zakat bagi ASN hingga memberantas judi togel.
Bagi pria kelahiran Koto Tangah yang sekarang dikenal sebagai Ketua LKAAM Sumbar dengan gelar adat Datuak Nan Sati ini, tak ada tawar menawar bila bicara soal moral dan etika "urang kampuangnya" bila terusik dan ternodai.
Kepada wartawan media ini, Selasa 19 September 2023, Fauzi Bahar usai bersilaturahmi dengan Pengurus Komunitas Anak Nagari (KAN) Sumbar di Kantor LKAAM Sumbar jalan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengatakan, sampai saat ini komitmennya tak pernah berubah untuk memperbaiki moral pelajar dan masyarakat sesuai dengan ketentuan agama Islam dan adat Minangkabau.
Oleh karena itu katanya, bila masyarakat memberikan kepercayaan padanya untuk duduk sebagai anggota DPR RI Dapil Sumbar 1, dari Partai Nasdem, ia akan mewakafkan dirinya menjaga akhlak generasi muda agar terus berlandaskan agama dan nilai adat, yang makin hari makin menjauh.
Ia pun menegaskan, terpilih atau tidak terpilihnya ia duduk di DPR RI, komitmen itu akan terus diperjuangkannya. Karena baginya yang merupakan Ketua LKAAM, seluruh masyarakat Sumbar adalah keponakannya dan wajib untuk dilindungi.
"Siapapun dia, apapun sukunya, saya adalah mamak dan datuk bagi mereka," tegas Fauzi Bahar.
Sebagai mamak kata Fauzi Bahar menegaskan, dia harus ikut bertanggungjawab atas moral, ahklak dan pendidikan masyarakat. Apalagi, sebagai ninik mamak, adat telah "menitahkan" kepadanya untuk menjaga mereka sesuai dengan falsafah adat di Minangkabau "anak dipangku, kamanakan dibimbiang," ujarnya.
Untuk itu, Fauzi Bahar mengimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat Sumatera Barat agar bergandengan tangan untuk mewujudkan harapan mulia tersebut.
Menurut dia, pendidikan agama tersebut tidak semata hanya ada di pesantren dan madrasah saja, lembaga pendidikan umum juga bisa dijadikan sebagai wadah untuk menjaga serta peningkatan iman dan takwa generasi mendatang.
Untuk itu, dari lubuk hati yang paling dalam, Fauzi Bahar berjanji, bagi masyarakat yang terbentur atau bermasalah dengan pendidikan anak-anaknya, mulai dari tingkat SD, SLTP, dan SLTA dia berjanji berupaya akan membantu. Karena katanya, itu sudah menjadi komitmennya tidak ada anak Sumatera Barat yang putus sekolah, apalagi tidak bersekolah. (Fadil)
0 Komentar