Padang, Maestro
Info—Ketika
membuka lembaran sejarah perjalanan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) di
Indonesia semenjak pertama kali diadakan tahun 1955 lalu, baru kali inilah
disua dilaksanakannya pemungutan suara ulang (PSU) calon anggota Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) RI dilakukan di satu daerah pemilihan (satu provinsi).
Seperti diketahui PSU calon anggota DPD
tersebut dilakukan setelah para hakim Mahkamah Konstitusi atau MK yang diketuai
Suhartoyo memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagai terlapor,
melakukan PSU di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dengan mengikutsertakan Irman
Gusman yang sebelumnya sempat dicoret oleh KPU.
Dalam perkara Nomor
03-03/PHPU.DPD-XXII/2024, majelis hakim juga memerintahkan pelaksanaan PSU
paling lama 45 hari sejak putusan diucapkan, tepatnya PSU akan dilaksanakan
pada tanggal 13 Juli 2024.
Dalam PSU ini sebanyak 16 orang politisi
akan “mengadu peruntungannya” untuk menarik simpati masyarakat, baik politisi
yang baru muncul dan muda maupun politisi yang sudah malang melintang di kancah
politik daerah maupun nasional.
Dari sekian banyak politisi yang akan
berlaga dalam PSU 13 Juli 2024, wartawan media ini mencoba menggali informasi
dari masyarakat tentang politisi senior Leonardy Harmainy, salah seorang
diantaranya Syamsyu Rahim, mantan Ketua DPRD Kota Sawahlunto dari Partai Golkar
periode 1999-2004 dan 2004-2005, lalu pada Pilkada 2005 ia terpilih sebagai
Wali Kota Solok periode 2005-2010 serta Bupati Solok periode 2010-2015.
Menurut dia pada wartawan media ini, Jumat
28 Juni 2024, Leonardy Harmainy merupakan sosok yang akitif dan memiliki
komitmen yang konsisten terhadap partai politiknya, Golongan Karya (Golkar).
“Sebagai politisi Leonardy cukup
berhasil, buktinya ia sempat tiga kali menjadi pimpinan DPRD Sumbar dan juga
dipercaya memimpin Partai Golkar Sumbar,” kata Syamsu Rahim.
Namun belakangan kata Syamsu Rahim
menambahkan, Leonardy tak banyak aktif lagi di Partai Golkar karena duduk di
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).
Sementara itu Sekretaris Ikatan Keluarga
Wartawan Republik Indonesia (IKW RI) Marzuki Rahman menilai selama ini hubungan
antara ia sebagai jurnalis dan Leonardy Harmainy sebagai seorang politisi cukup
berjalan bagus. Bahkan hubungan antara Leo sebagai politisi dan ia sebagai jurnalis
dicirikannya tercipta rasa saling percaya.
“Saya merasakan antara saya sebagai
jurnalis dengan pak Leo sebagai politisi saling bergantung satu sama lain dalam
hubungan yang positif. Bahkan saya terkadang juga dapat masukan dari pak Leonardy
selaku politisi maupun pribadi untuk menghasilkan berita yang layak untuk dikonsumsi,”
kata Marzuki Jumat 28 Juni 2024.
Menurut Marzuki, Leonardy juga kerap
menyampaikan pandangannya, baik yang positif maupun negatif tentang bagaimana
aktor politik memandang konten jurnalistik. (Fadil/Venny)
0 Komentar