Padang, Maestro Info—Cerita lara dari balik penjara (Lembaga Permasyarakatan) dari dulu hingga sekarang masih terus mengemuka. Bahkan menjadi isu sexy yang menarik untuk ditelusuri.
Lembaga Permasyarakatan (Lapas) pun kerap
“disenggol”, bahwa dari sekian kali pengungkapan kasus narkoba, penghuni Lapas
dituding menjadi pangkal balanya. Tak mengherankan bila Lapas kian terasa “sesak”
dengan isu yang mengemuka itu, di tengah kondisi terus bertambahnya penghuni
lapas dari waktu ke waktu.
Ini adalah penggalan ucapan yang
dipetik wartawan media ini dari pembicaraan Kepala Lapas Kelas II A Padang,
Marten Bc.IP.SH dengan Ketua Lembaga Anti Narkotika (LAN) Sumbar, Firman
Sikumbang, saat berkujung ke Lapas Muara Padang, Sabtu 13 Juli 2024 bersama anggota LAN Sumbar lainnya..
Untuk mematahkan isu tersebut, Marten
mengajak LAN Sumbar bersinergi dengan pihak Lapas Kelas II A Padang untuk
mengantisipasi peredaran narkoba dari balik penjara.
Namun, baik Marten maupun Firman
Sikumbang, tidak pula menampik desas-desus yang berkembang tersebut. Alasan
mereka, realitanya saat mereka tertangkap seringkali mereka belum dalam kondisi
sembuh, tapi masih ketergantungan pada narkoba. Kondisi ini menyebabkan mereka
akan berusaha menggunakan segala cara untuk mendapatkan narkoba. Mulai dari
menyogok oknum sipir lapas, menyelundupkan narkoba lewat pengunjung, melempar
bungkus narkoba dari luar tembok lapas dan modus lainnya.
Firman Sikumbang berupaya merujuk
pernyataan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly, yang mengakui pada
wartawan bahwa peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan (Lapas) sangat
besar.
“Pernyataan Pak Menteri tersebut bukan
berarti menjadi signal dalam melegalkan narkoba di penjara. Untuk itu, kami
dari LAN Sumbar mengajak pihak Lapas Kelas II A Padang untuk bekerjasama dan
sama-sama bekerja mengantisipasi peredaran narkoba dari balik penjara,” kata
Firman Sikumbang saat itu. (Febriansyah
Fahlevi)
0 Komentar