Padang, Maestro Info—Merek atau branding sangat penting bagi sebuah kota, karena di dalamnya akan dihimpun beragama citra positif yang ditanamkan, ditumbuhkan, dirawat, dan kemudian didiasporakan atau dipublikasikan kepada berbagai pihak. Sehingga citra yang ditampilkan akan mewakili kualitas dari kota atau wilayah tersebut.
Pernyataan itu disampaikan calon Wakil Walikota Padang H. Hidayat SS, MH saat berdialog dengan para wartawan yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Wartawan Republik Indonesia (IKW-RI), Jum’at sore 8 November 2024, di kawasan GOR Haji Agus Salim Padang.
Sebegitu pentingnya brand suatu kota, kata pria kelahiran 20 April 1973 yang juga pernah menjadi wartawan selama 14 tahun lebih ini, maka ia bersama calon walikota Hendri Septa, yang merupakan pasangan nomor urut 3, telah bertekad akan memberi branding Kota Padang.
Hal tersebut kata mantan anggota DPRD Sumbar dua periode dari Partai Gerindra ini, diharap akan menjadi magnet bagi para pihak untuk sengaja datang berkunjung ke Kota Padang.
Ia memberi contoh, sebuah kota dengan citra wisata akan menjadi magnet bagi para traveler atau pelancong. Begitupun sebuah kota dengan citra industri, maka akan menarik pekerja dan industriawan. Sementara kota dengan citra pendidikan kata Hidayat, akan menarik calon pelajar dan mahasiswa, dan begitu seterusnya.
Dalam hal ini, ungkap Hidayat menjelaskan, penting bagi pemerintahanya kelak mendefinisikan dengan jelas, mau dicitrakan seperti apa Kota Padang untuk lima tahun mendatang.
“Merk sebuah kota bukan sekedar tagline atau semboyan. Meski dikumandangkan dan disosialisasikan berulang-ulang, tetap saja, jika hanya slogan tidak akan menancap pada alam pikiran warga dan pihak lain yang menjadi target dari pesan tersebut,” kata Hidayat yang merupakan mantan Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumbar, yang membidangi pemajuan kebudayaan daerah, cagar budaya, dan permuseuman.
Dikatakannya, setelah Kota Padang menjadi magnet bagi para pihak melalui brandingnya, maka dengan sendirinya warga akan mengelola potensi yang menjadi dampak dari citra itu. Misalnya, jika sebuah kota membangun citra atau merk kota sebagai kota budaya, maka sebagian warga akan secara bersama-sama belajar mengenai budaya yang bisa dijadikan sumber-sumber kehidupannya. Bahkan jika manfaat dari skill budaya tersebut sudah terasa, dengan sendirinya sarana penunjangnya pun akan dibangun secara partisipatif.
Branding sebuah kota, kata Hidayat dapat menjadi kebanggan bagi warganya. “Kebanggan akan sebuah citra atau merk kota bisa menjadi sumberdaya energi bagi dinamika dan kesejahteraan sosial budaya warganya,” ujarnya.
Sebelum membranding Kota Padang, kata dia tentu harus mempertimbangkan aspek-aspek sosiologis, antropologis, dan ekomi dari merk atau branding tersebut.
Namun sebelum memastikan apa branding yang cocok bagi Koata Padang, setidaknya dalam program ungulan pasangan Hendri Septa – Hidayat terlihat sinyal bahwa ke depan kota ini akan menjadi kota festival, kota bunga, dan kota taman. (Febriansyah Fahlevi)
0 Komentar