H. Joni Putra Sikumbang, SH
Padang, Maestro Info—Tahukah Anda pasca Virus Corona atau lebih dikenal dengan Covid-19 “masuk tanpa salam” ke Kota Padang pada 19 Maret 2020 dan memuncak pada bulan Oktober – November 2020, Hendri Septa yang saat itu merupakan Wakil Walikota Padang periode 2019-2024 harus bekerja sendiri, lantaran Walikota Mahyeldi Ansharullah “naik kelas” menjadi Gubernur pada tanggal 25 Februari 2021, dan harus memikul beban sebagai walikota untuk menuntaskan program unggulan pasangan Mahyeldi – Hendri Septa seorang diri.
Pernyataan itu disampaikan salah seorang pelaku usaha di Kota Padang, Joni Putra Sikumbang (JPS) pada wartawan media ini saat bincang-bincang di My All Hotel & Entertainment miliknya, pada Kamis sore 14 November 2024.
Saat itu kata pria yang merupakan Direktur Utama PT Patra Andalas Sukses ini, beban berat itu dipikul Hendri Septa sendiri, tanpa wakil.
Kata pria berlatar pendidikan sarjana hukum yang juga merupakan Dewan Pembina Lembaga Anti Narkotika Sumatera Barat (LAN Sumbar) ini, di tengah Covid 19 merebak dan memporak porandakan perekonomian dunia, termasuk Indonesia, tentu ini sebuah pekerjaan berat. Apalagi perekonomian dan pembangunan Kota Padang yang awalnya bergerak cepat tiba-tiba harus melambat.
“Saat itu kesehatan warga menjadi harga mati. Sementara anggaran pemerintah terfokus kepada kesehatan. Praktis, anggaran untuk merealisasikan program unggulan (progul) ikut terimbas,” ungkapnya.
Dikatakannya, di sinilah lakek tangan Hendri Septa terlihat, Meski ia disebut orang hanya sebagai “sopir serap”, tapi kemampuannya mengendalikan kemudi melebihi dari “sopir utama”.
“Meski anggaran untuk merealisasikan progul terimbas banyak, namun beliau (Hendri Septa) tak patah arang. Ia terus berupaya menuntaskan program kerja saat situasi sulit. Ini adalah bukti keseriusannya sebagai pemimpin. Perlahan namun pasti, berkat kerjasama dan sama-sama bekerja dengan Sekretaris Daerah (Sekda) serta seluruh Kepala OPD), akhirnya Hendri Septa terbukti sukses menuntaskan pekerjaannya,” ujar JPS.
Ia pun mencontohkan penataan angkutan umum yang dilakukan Hendri Septa dengan pembukaan koridor baru Trans Padang serta melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk memperlancar pergerakan orang dan barang. Kemudian membangun 500 lebih ruang kelas baru untuk SD dan SMP. Lalu membangun pusat kreatif dan inovasi pemuda yang dikenal dengan Youth Center.
Tak hanya itu kata JPS, Hendri Septa juga berupaya meningkatkan dana stimulan kecamatan Rp1 miliar dan dana kelurahan Rp100 juta per tahun serta peningkatan operasional RT, RW, guru TPA, MDA dan imam masjid.
Bahkan kata JPS, Hendri Septa juga berupaya mendorong penyediaan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Serta membangun kampung tematik dalam pengembangan ekonomi lokal masyarakat berdasarkan potensi wilayah. Jadi mau apa lagi, ini adalah suatu bukti bahwa Hendri Septa layak memimpin Kota Padang.
“Selama virus corona merebak dan memporak porandakan perekonomian hampir seluruh negara di dunia, seorang Walikota Padang Hendri Septa yang disebut hanya sebagai ‘sopir serap’, ternyata mampu memperlihatkan kepemimpinannya yang tangguh dan mampu menentukan arah yang tepat, mengoptimalkan potensi dan menyamakan irama dan gerak langkah melalui sinergi dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan yang sama,” ujar JPS.
Dengan fakta ini, kata JPS menambahkan, dalam menghadapi Pilkada 27 November 2027 mendatang, masyarakat Kota Padang harus berfikir rasional dan jangan gampang terpengaruh dengan janji-janji, apalagi terpengaruh dengan pemberian berupa benda maupun uang, lalu teramat gampang menutup mata atas keberhasilan yang “telah dipersembahkan” oleh Hendri Septa.
JPS malah yakin ke depan Hendri Septa akan lebih sukses, karena ia berpasangan dengan Hidayat mantan anggota DPRD Sumbar dua periode yang berasal dari Partai Gerindra, dan diyakini akan memudahkan komunikasi ke pemerintah pusat, yang saat ini “dikuasai” Partai Gerindra. (Febriansyah Fahlevi)
0 Komentar